Untuk anda yang berjiwa muda dan berfikir

Sunday 24 May 2015

Ringkasan Pemikiran Sokrates, Plato, Aristoteles, Epikuros, Zeno dan Kition, dan Skeptisisme

Anda mungkin tidak asing lagi dengan nama-nama yang ada di judul postingan ini. Ringkasan Pemikiran Sokrates, Plato, Aristoteles, Epikuros, Zeno dan Kition, dan Skeptisisme akan membahas pemikiran-pemikiran mereka dan pengaruhnya yang dapat kita sudah kerahui bersama, hasil karya mereka dapat ditemukan di hampir semua karya-karya filsafat, dengan pandangannya masih didiskusikan dan diperdebatkan hingga saat ini.

Sokrates
Hidup bijaksana adalah hidup yang selalu memperjuangkan kebenaran. Kebenaran itudiperjuangkan dan dicintai dengan sungguh tidak hanya sebatas didiskusikan, sebab kebenaran dan pengetahuan akan membawa orang pada kebehagiaan.Cara atau jalan yang ditempuh untuk bisa hidup bijaksana dan mencapai kebahagiaan adalahdengan selalu terbuka untuk terus belajar dan berkembang. Di lain pihak, diperlukan juga pengetahuan yang dimiliki setiap orang itu siap untuk didialogkan sehingga mendapat pengertianyang semakin mendalam dengan terus bertanya dan mencari jawaban akan makna hidup. MenurutSokrates, setelah semuanya itu dipenuhi, kebijakan atau pengetahuan itu diwujudnyatakan dalamhidup sehari-hari.

Plato
Hidup bijaksana berarti hidup yang terus menerus mencari kebenaran dan berdialog untuk menemukan kebenaran itu. Orang harus hidup dengan baik yakni hidup yang bermutu dan bernilaisehingga orang yang bijaksana itu memahami, mencintai, dan mengusahakan hidup baik untuk mencapai kebahagiaan. Hidup rasional perlu juga dikembangkan untuk bisa bijaksana karenamemungkinkan untuk mengenal dan mengingat yang akan mengarahkan hidup pada kebahagiaan.Menurut Plato, hidup cerdas dan terdirik diperlukan untuk mengarahkan diri pada keabadian yangada dalam ide. Sebab semua kebaikan, kebahagiaan, dan nilai abadi hanya ada dalam dunia ide.Cara untuk mencapai hidup yang bahagia menurut plato adalah dengan mengembangkancara kerja defuktif dan pengetahuan apriori (pengetahuan yang berasal dari ide ide bukan dari pengalaman empiris). Pengenalan akan ide melalui rasio akan membawa pada kebenaran dalamdunia ide. Selain itu, pengenalan benda jasmani melalui indera akan menghasilkan pendapat.Kesemuanya itu perlu diwujudkan dalam hidup sehari-hari dan dikembangkan dengan berdialogdan berdiskusi.

Aristoteles
Hidup bijaksana merupakan hidup menurut rasio sebagai praksis keutamaan untuk mencapaikebahagiaan. Kebahagiaan itu bersifat objaktef yaitu hidup yang bermutu dan bernilai yangdibimbing oleh akal budi bukan sekedar nafsu kesenangan belaka. Hidup bijaksana berarti jugamemperjuangkan kebahagiaan, keadaan dimana jiwa tidak memerlukan hal material lagi. Orangyang mau hidup bijaksana itu menempatkan kebahagiaan sebagai tujuan hidup secara utuh.Untuk bisa mencapai kepada kebahagiaan perlu pemahaman awal bahwa kebahagiaan itu buah dari perjuangan dan pengaktualisasi potensi. Kebahagiaan dialami ketika orang denganketetapan hati memperjuangkan nilai luhur. Supaya bahagia, perlu fokus pada sikap dan perbuatanyang bermakna. Mengembangkan polis dan berfilsafat merupakan sikap dan tindakan beranimenghadapi tantangan akal budi untuk memperoleh kebahagiaan. Merenungkan hal luhur,menumbuhkan sifat kritis, terbuka, berdialog, dan rendah hati dalam hidup sebagai cara dan jalanmencapai kebahagiaan.

Epikuros
Hidup bijaksana itu mencari kesenangan yang merupakan awal dan akhir kehidupan yangterberkati. Kebahagiaan adalah kenikmatan. Hidup bijaksana itu hidup dengan mengatahui bataskesenangan pribadi yang diperlukan. Kesenangan yang berlebihan akan membuat batin tidak tenang. Hidup bijaksana adalah hidup yang tahu batas dan memilih kesenangan walau hidup itumencari kesenangan.Kesenangan itu diperloeh dengan menjaga harmoni dengan alam melalui memelihara alamsemesta sebagai rumah kehidupan. Persahabatan juga menjadi jalan untuk menghindarkan diri dari penderitaan dan kesedian. Untuk mendukung menggapai kebahagiaan dan kesenangan perlu hidup pribadi yang tenang, baik dan tidak terlalu menyibukkan diri dalam masyarakat. Sikap hidupugarahi, jujur, dan sikap asketis digunakan untuk mencapai hidup bijaksana.

Zeno dari Kition (stoisme)
Hidup bijaksana adalah hidup yang dalam bimbingan logos atau rasio / akal budi. Orangyang bijaksana adalah orang yang hidup dan bertindak menurut jiwanya yang dibimbing oleh logos.Logos/ rasio itu yang memampukan manusia mengendalikan nafsu, emosi, dan perasaan.Bimbingan rasio/ akal budi itu membawa manusia untuk membiarkan peritiwa hidup berjalan secaraalami dan sesuai takdir. Perlu juga hidup sesuai kodrat yang berarti hidup selaras dengan alamsemesta yang diatur oleh akal budi.Hidup bijaksana dicapai dengan sikap acuh tak acuh dan lepas bebas dari emosi-emosi danketerikatan badan untuk menunjang hidup bahagia. Mengembangkan mati raga dan perliaku ugahariuntuk melawan kejahatan badani sebagai keluar dari keterikatan terhadap badan.

Skeptisisme
Hidup bijaksana adalah orang yang hidup dengan menguasai diri, jangan sampai mengambilkeputusan yang dikatakan baik-buruk, adil-tak adil. Kebenaran itu tidak diduga, maka orang harussangsi dan tidak memihak pada pemikiran orang lain, sebab pengetahuan dan kebijaksanaan itu bersifat subjektif.

Ringkasan Pemikiran Sokrates, Plato, Aristoteles, Epikuros, Zeno dan Kition, dan Skeptisisme Rating: 4.5 Diposkan Oleh: fanieyahya

0 komentar:

Post a Comment